Senin, 08 Desember 2014

Wisata Kampung Coklat


Wisata kampung coklat terletak di desa plosorejo kecamatan kademangan kabupaten blitar, atau dati blitar kota menuju arah ke selatan sampai pasar kademangan (5km), keselatan lagi ada perempatan kelurahan kademangan ketimur (kiri) sekitar 2 km. Mungkin bagi anda tempat ini masih asing belum begitu familiar kita dengar di Indonesia. Namun saat ini kampung coklat sudah di dengar dimana mana dan anda bisa mengunjunginya bersama keluarga anda. Letaknya pun cukup strategi tidak jauh dari pusat kota Blitar. apabila anda menggunakan kendaraan pribadi anda bisa melakukan perjalan sekitar 20 menit hingga 30 menit dari pusat kota menujuk wisata kampung coklat Blitar.

Pemilik dan pengelola wisata kampung Coklat ini adalah Bapak Kholid Mustofa yang mendirikan salah satu wisata alternatif di wilayah Blitar. Kita ketahui bahwa Blitar merupakan kota kecil, untuk beberapa tujuan wisata yang paling terkenal yaitu Candi Penataran, Makam Bung Karno, Gunung Kelud dan berbagai tempat lainnya. Mungkin juga tak banyak orang awam ketahui bahwa selain ketiga tempat itu Blitar masih mempunyai potensi wisata yang luar biasa dan tak kalah indah. cuma mungkin tidak begitu terekspos sehingga tidak banyak orang yang mengetahui.
   Sang pengelola wisata kampung coklat blitar ini semula hanya menargetkan wisata edukatif tentang pengelolahan coklat untuk kalangan siswa dan pelajar. seiring dengan animo masyarakat yang begitu besar membuat kampung coklat menjadi terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata alternatif yang mengasyikan bagi keluarga. Hal apa saja yang bisa kita nikmati di kawasan wisata kampung coklat Blitar ini. salah satunya adalah kita bisa melihat langsung proses pembudidayaan pohon coklat. mulai dari pembenihan, pembibitan, penanaman hingga kita bisa melihat buah coklat yang siap untuk diolah.

Disamping itu kita juga bisa menikmati berbagai macam makanan yang merupakan hasil olahan dari coklat. dan tak lupa juga ada minuman dari olahan coklat. semua paket wisata ini kita bisa temukan di kampung coklat blitar.

   Fasilitas lain yang bisa kita nikmati adalah restoran yang menyajikan aneka kuliner khas blitar dan juga berbagai minuman olahan coklat. ada fasilitas free wifi dan tentunya ada tempat nongkrong, kowkow bagi yang muda muda. tempat ini didesain sedemikian rupa sehingga membuat kita nyaman dan betah untuk berlama lama di kampung wisata coklat blitar ini.

Selain makanan favorite coklat juga mengandung banyak Manfaat bagi kesehatan diantaranya sebagai berikut. Siapa yang tidak kenal dengan produk makanan dan minuman yang satu ini, coklat. Makanan dan minuman yang dihasilkan dari tanaman kakao ini menjadi primadona hampir semua golongan usia. Jangankan anak-anak, orang dewasapun menjadikan makanan dan minuman ini sebagai favorit mereka .

   Selain makanan favorite coklat juga mengandung banyak Manfaat bagi kesehatan diantaranya sebagai berikut


Manfaat Coklat untuk Kolesterol Tinggi,  
Ketika mengonsumsi cokelat, Anda juga mengonsumsi flavonoid yang memiliki kemampuan antioksidan yang dikenal bermanfaat menurunkan jenis kolesterol buruk, LDL. LDL merusak arteri dan dapat meningkatkan peluang kita terkena penyakit jantung atau serangan jantung.
Manfaat Coklat untuk Tekanan Darah Tinggi, 
Cokelat dan kakao mengandung flavanols, yang memiliki kualitas baik. Salah satu manfaat vaskular dari flavanols adalah menurunkan tekanan darah. 
Manfaat Coklat untuk Diabetes, 
Makan coklat hitam dalam jumlah sedang telah diketahui dapat meningkatkan pengolahan gula darah, yang dapat mengurangi resiko diabetes.
Manfaat Coklat untuk Batuk,  
Para ahli telah menemukan bahwa theobromine, senyawa yang ditemukan pada kakao, dapat mengurangi batuk dengan memengaruhi ujung saraf sensorik dari saraf vagus yang berjalan melalui saluran udara di paru-paru.
Manfaat Coklat untuk Penyakit Hati,  
Penderita penyakit hati mendapat keuntungan dari cokelat karena senyawanya yang kaya antioksidan telah diketahui dapat mengurangi tekanan darah tinggi dalam hati dan mengurangi kerusakan pada pembuluh darah hati. 
Manfaat Coklat untuk Penggumpalan Darah,  
Mereka yang makan cokelat diketahui lebih lambat dalam pengggumpalan darah ketika dilakukan transfusi. Hal ini membantu mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Manfaat Coklat untuk Kanker,  
Meskipun cokelat tidak dapat menyembuhkan kanker, tetapi memiliki manfaat pencegahan seperti mengurangi kerusakan sel yang dapat menyebabkan pertumbuhan tumor. 
   Penanaman buah coklat ini sangatlah mudah, berikut cara menanam kakao ( coklat ) yang baik dan benar : 
Kakao (coklat )adalah salah satu tumbuhan yang mempunyai nilai harga jual yang tinggi, namun pohon yang tidak mendapatkan perawatan yang baik tidak akan berbuah banyak bahkan tidak jarang juga banyak buah yang busuk atau kering di pohon. Disini saya akan memberikan sedikit info tentang bagaimana cara menanam kakao yang baik dan benar agar anda para petani kakao dapat memperoleh buah yang lebat dan super, berikut penjelasannya:

Pemilihan bibit kakao bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan cara Generatif yaitu memanfaatkan biji kakao sebagai bibit untuk kemudian disemai di ladang yang akan di tanami kakao. Cara selanjutnya adalah Vegetatif yaitu melakukan stek atau okulasi untuk mendapatkan bibit kakao yang diinginkan.
Penanaman bibit kakao dengan cara generatif biasanya lebih sulit daripada vegetatif, oleh karena itu banyak petani kakao yang memilih menggunakan cara vegetatif atau stek. Untuk bibit jenis ini, bibit kakao yang baik untuk ditanam adalah bibit yang berusia 4-5 bulan. Bibit ini biasanya memiliki tinggi 50 cm dengan diameter batang sekitar 8 mm.
Dari berbagai pendapat dan penelitian bahwa tanaman cokelat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang mengandung humus dengan pH antara 6,1 - 7.
Di Indonesia pohon cokelat akan dapat tumbuh subur di daerah yang curah hujannya lebih dari 3.000 mm, atau pada daerah yang curah hujannya 1.700 mm. jadi bila diperhatikan secara seksama bukan curah hujan yang penting, melainkan pembagiannya. Dengan demikian factor tanah juga memegang peranan yang sangat penting.
3.      Jarak Tanam
Jarak tanam haruslah dilakukan / ditentukan terlebih dahulu sebelum pembukaan ataupun  persiapan dilakukan. Pemancangan patok-patok ataupun anjir-anjir semuanya ditentukan oleh jarak tanam kakao. Kalau di Indonesia jarak tanam kelihatan lebih mantap, yaitu antara 4 m x 4 m ataupun 4 m x 4,5 m dan 5 m x 5 m. Kakao dapat pula ditanam tanpa okulasi, yaitu yang disebut dengan nama tanaman semai. Karena tanaman semai ini hasilnya rendah, maka tanaman semai yang telah berusia setahun biasaanya disambung dengan klon-klon kualitas baik, yaitu: DR 1, DR 2 dan DR 38 atau bisa juga disambung dengan klon-klon KWC 1, DRC 13, DRC 15, dan DRC 16. Sedangkan untuk batang bawah dibutuhkan biji-biji dari klon-klon yang tertentu pula agar dijamin pertumbuhan dan perakaran yang kuat. Untuk itu biasanya dipakai jenis klon DR 1, DR 2 G 8, dan GC 8, yang telah melalui percobaan dan ujian-ujian dibalai penelitian.
4.      Perkecambahan Biji


Perkecambahan biji ini dilaksanakan dalam bedengan perkecambahan. Tempat ini biasanya berukuran 0,80-1 meter dan panjangnya tergantung dari keperluan. Bedengan ini harus dibuat pada tanah-tanah yang gembur dan diatasnya dilapisi dengan pasir setinggi 15cm. Untuk menghindari tetesan air hujan atau pun sengatan matahari, perlu dibuatkan atap. Tinggi atap tersebut kurang lebih 1,5 meter untuk yang sebelah timur dan 1,20 untuk yang sebelah barat.
5.      Cara Meletakkan Biji
Biji yang dinamakan eye atau radical yaitu tempat keluarnya akar, diletakkan di sebelah bawah. Jika eye atau mata atau radical tidak dapat dibedakan, maka biji dengan ujung yang besar, diletakkan di bawah. Dengan meletakan mata berada di sebelah bawah, lembaga tanaman tidak kehilangan energy untuk mengangkat kepingnya ke atas tanah. Biji di susun dengan jarak alur kurang lebih 3 cm, dan jarak biji satu dengan lainnya dalam alur kurang lebih 1 cm. Biji kita pendam secukupnya, hingga hanya sebagian kecil saja yang tersembul dari tanah. Setelah biji dikecambahkan, bedengan kecambah segera disiram. Penyiraman bedengan kecambah kakao ini haruslah dilakukan sehari dua kali, yaitu pagi dan sore.
6.      Pemindahan Kecambah
Setelah 4 atau 5 hari biji-biji itu mulai berkecambah, demikian juga dengan biji-biji yang lainnya. Pada hari ke-12 semua biji akan berkecambah. Kemudian dipindah, ditanam ke dalam keranjang. Setelah bibit berusia antara 6 sampai 8 bulan, barulah dipindahkan ke lapangan perkebun. Di dalam keranjang yang berukuran diameter 15-20 cm dengan tinggi antara 30-35, diisi dengan tanah kompos (yang telah betul-betul menjadi tanah) yang dicampur dengan pasir dalam perbandingan 1 : 1. Keranjang atau kantong plastik yang sudah diisi tanah tersebut dengan 1-2 cm di bawah tepi. Pada keranjang atau kantong plastic yang sudah terisi kecambah dipindahkan untuk kemudian dipelihara secara baik-baik.
Keranjang ataupun kantong plastic yang berisi kecambah tersebut disusun teratur di tanah yang agak ditinggikan dan permukaannya ditutup dengan batu sabak atau batu merah. Peneduh yang di pergunakan dapat dengan pohon pelindung atau dengan atap yang pembuatannya sama seperti pada atap bedengan kecambah. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Seminggu setelah bibit dipindahkan ke keranjang, pemupukan perlu diberikan.
8.      Pemangkasan
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalang pemangkasan pohon kakao, diantaranya adalah membentuk pohon yang baik dengan bentuk percabangan yang seimbang sehingga distribusi daun merata dalam penerimaan sinar matahari, kemudian menghilangkan cabang-cabang yang tidak perlu atau pun tidak dikehendaki. Misalkan saja tunas-tunas air, tunas-tunas sapu, cabang-cabang yang sakit, cabang-cabang yang kering, cabang-cabang yang tak dapat berasimilasi sendiri / cabang yang terlindungi, kemudian menjamin aerasi yang baik untuk mempertinggi produksi yang diperoleh.
9.      Penyiangan
Penyianagan adalah membersihkan tanaman atau rumput penggangu yang tumbuh disekitar tanaman utama, penyiangan biasanya hanya membersihkan yang jaraknya dekat dengan tanaman utama yaitu kakao, sedangkan tanama atau rumput yang tumbuh tetapi jaraknya cukup jauh dengan tanaman utama tidak perlu dibersihkan.
10.  Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur yang kurang dari dalam tanah. Kalau dilihat dari labolatorium maka tanah di Indonesia ini pada pada umumnya kekurangan unsure N, dengan demikian pemberian Urea atau ZA selalu member respon paling nyata.
Pemberian pupuk umur 1 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 25 gram. Pupuk P(DS) 2 x 12,5 gram. Pupuk K(KC)  2 x 12,5 gram. Pemberian pupuk umur 2 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 50 gram. Pupuk P(DS) 2 x 25 gram. Pupuk K(KC) 2 x 25 gram. Pemberian pupuk umur 3 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 100 gram. Pupuk P(DS) 2 x 50 gram. Pupuk K(KC)  2 x 50 gram. 
Pemberian pupuk umur 4 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 200 gram. Pupuk P(DS) 2 x 100 gram. Pupuk K(KC)  2 x 100 gram. Pemberian pupuk umur 5 Tahun: Pupuk N(ZA) 2 x 250 gram. Pupuk P(DS) 2 x 125 gram. Pupuk K(KC)  2 x 125 gram. Pada tahun-tahun berikutmya sama ukurannya seperti pemberian pupuk pada umur 5 tahun. Pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun, dan diberikan pada permulaan musim penghujan dan pada akhir musim penghujan.
11.  Panen
Buah kakao yang layak panen adalah buah yang sudah cukup besar dan warnanya berubah menjadi soklat keunguan, biasanya buah kakao memerlukan waktusekitar 5 bulan untuk matang. Ciri lain buah kakao yang sudah matang adalah ketika diguncang maka terdengar bunyi dari dalam buah, hal itu karena biji kakao sudah terlpas dari kulit dalam.


Berikut Pengalaman Saya ketika berkunjung kesana...
Minggu, 31 Agustus2014 01:10:37 | Jalan-jalan waktu Liburan akhir pekan |
Penulis : Umi Nahdiyah

   Mendengar kata cokelat, yang ada di benak pikiran tentunya berbagai macam olahan makanan ataupun camilan nan manis. Terlebih lagi, kata kampung. Tentunya, banyak ragam pilihan tentang coklat yang bisa dinikmati. Di Blitar, terdapat sebuah pusat pengolahan buah yang sering disebut kakao ini. Lokasinya berada di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Blitar. 

   Di lokasi ini, pengunjung disuguhi kebun kakao yang asri dengan beragam jenis kakao. Kholid Mustofa adalah pemilik kebun serta pengolahan kakao di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Ia mempunyai kebun kakao yang disulapnya menjadi lokasi wisata sekaligus sebagai tempat edukasi dan diberi nama "Kampung Cokelat".  Kholid mengatakan, ia memang sudah lama berkecimpung di dunia tanaman kakao, sekitar 10 tahun. Namun, menjadikan lokasi kebun kakao sebagai lokasi wisata edukasi, baru ia kembangkan.

"Cokelat itu mudah ditanam. 

   Walaupun bukan tanaman asli Indonesia, tapi belum banyak yang memahami ilmu menanamnya,” ucap Kholid.
Ia ingin mengenalkan tanaman ini serta cara menanam yang baik pada masyarakat. Untuk itu, ia tidak pelit memberikan ilmu bagaimana budidaya atau cara menanam tanaman kakao atau yang akrab disebut cokelat. Bukan hanya pada petani, tapi juga pada anak-anak.
   Kholid mengatakan, sebenarnya tidak sulit untuk menanam tanaman kakao. Ilmu mempelajarinya juga tidak sulit. Awalnya, bibit kakao ditanam di media tanam dan dalam hitungan hari, bibit bisa tumbuh. Bibit itu bisa dipindah ke dalam pot jika usianya sudah 4-6 bulan. Dan, selama perkembangannya, dalam waktu dua tahun sudah bisa berbuah. Bahkan tanaman itu bisa terus berbuah sampai 25 tahun.
"Asal sering dipangkas untuk menjaga kelembapan udaranya agar tidak tumbuh jamur, serta asupan nutrisinya juga terus dipantua. Masa produksi bisa sampai 25 tahun, “tutur Kholid.
   Selain mengenalkan pada masyarakat umum ataupun pada pelajar, ia juga mengenalkan tentang perawatan serta ancaman serangan penyakit. Beberapa serangan itu seperti penggerek buah, busuk buah, yang sering menyerang di musim hujan.
Untuk itu, ia juga sering berbagi tips, guna menghindari serangan penyakit itu, di antaranya dengan memerhatikan kondisi air di sekitar tanaman. Jangan biarkan air menjadi mampet, sebab akan memicu tumbuhnya jamur, sehingga bisa berpengaruh pada tanaman.
Luas lahan yang Kholid kelola sebagai tempat wisata edukasi sekitar 1 hektare. Selain tempat persemaian atau area pembibitan, di tempat itu juga dilengkapi dengan area jemur kakao, area kebun, produksi olahan, "display" atau untuk memajang produk, serta tempat santai.
"Kami terus benahi lokasi, agar tempat ini semakin nyaman jadi wisata edukasi. Kami rencananya memasang jaringan internet," ucap Kholid. Ia menamakan tempat yang ia kelola sebagai “Kampung Coklat”.
   Berkunjung ke kampung cokelat tidak hanya disuguhi dengan pemandangan kebun cokelat yang sejuk. Para pengunjung bisa memanjakan mata dengan memancing ikan. Di areal kebun itu, pemilik sengaja membuat kolam kecil yang diisi ikan nila serta berbagai jenis ikan.
Para pengunjung bisa sepuas hati memancing ikan dan diperbolehkan membawa ikan hasil tangkapannya. Ia memang tidak mematok biaya untuk memancing ikan, sebab ia ingin membuat para pengunjung lebih nyaman.
   Selain itu, para pengunjung bisa membuat cokelat dengan aneka ragam. Mereka bisa menghias sesuai dengan selera, bahkan bisa membawa pulang hasil kreasi mereka. 
"Itu sudah masuk dalam pelayanan yang diberikan. Jadi mereka bisa membawa pulang cokelat hasil kresai mereka,” ujar Kholid.
Mereka pun juga bisa dengan santai menikmati pemandangan alam. Di tempat itu, juga disediakan kafe dengan berbagai macam menu baik makanan atau pun minuman. Aneka minuman juga didominasi dengan cokelat. 
   Kholid menyebut, para pengunjung yang ada di kampung cokelat beragam. Mulai dari taman kanak-kanak, pelajar sekolah menengah pertama, sampai sekolah menengah atas (SMA). Mereka bisa mengikuti program yang diberikan oleh manajemen sesuai dengan paket wisata.
Mereka diajari tentang budidaya dan olahan tanaman kakao, melihat proses produksi cokelat, cara menghias cokelat, sampai mengenal bisnis coklat. Selain itu, mereka juga mendapatkan fasilitas minuman cokelat, bahkan diperbolehkan membawa pulang cokelat yang sudah mereka hias.
Untuk tingkat TK, ia memberikan harga kunjungan atau paket Rp10 ribu per anak, tingkat SD/SMP paketnya Rp20 ribu per anak, paket SMA Rp30 ribu per anak, dan untuk paket wisata umum atau keluarga Rp50 ribu per orang.
     Berkunjung ke tempat ini, tidaklah sulit. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi baik dari arah Kota Blitar ataupun Kabupaten Tulungagung. Menggunakan kendaraan umum juga bisa, tapi tidak sampai di lokasi kampung cokelat tersebut.
Pengunjung bisa melaju ke arah Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, yang masuk wilayah Kabupaten Blitar bagian selatan. Lokasi tempatnya juga berada di tepi jalur utama, sehingga mudah ditemukan.
    Kholid menyebut, mengolah cokelat memerlukan kejelian. Awalnya, biji kakao harus dipilih yang terbaik dengan kualitas yang bagus. Biji lalu dihancurkan menjadi bubuk dan mulai diolah. 

Untuk pengolahan pun, kata Kholid membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bubuk cokelat diolah dengan mesin sampai sekitar enam jam, dicampur dengan berbagai bahan lain, seperti susu ataupun rasa yang diinginkan.
  Setelah selesai, cokelat yang telah diolah itudicetak ditempatkan di ruang pendingin khusus, lalu dikeluarkan dari alat cetak. Setelah itu, cokelat dibungkus dengan kertas timah dan ditempatkan ruangan yang suhu udaranya juga dingin. Hal itu mencegah agar cokelat tidak meleleh.
   Kholid mengatakan, dalam mengolah cokelat yang ia beri nama "Gusant", selalu melakukan inovasi berbagai rasa. Dengan selalu melakukan uji coba produk, ia ingin mencari varian dan rasa baru, sehingga pasar pun juga bisa berkembang.
Dalam sehari, Kholid menyebut, mampu memproduki olahan cokelat sampai sekitar 50 kilogram, atau sekitar 1,5 ton per bulan. Cokelat olahan itu dikirim ke berbagai daerah di Jatim ataupun luar, misalnya Sidoarjo, Gresik, Malang, serta berbagai daerah lainnya.
   Ia berharap, produk yang ia kelola bisa lebih berkembang. Ia ingin mengembangkan usahanya, sehingga semakin bisa menciptakan lapangan kerja. Saat ini, ada sekitar 48 orang pekerja yang terlibat mulai dari mengurus kebun kakao, tempat pengolahan kakao, sampai pengolahan cokelat.
   Ia juga berharap, dengan wisata edukasi ini, bisa lebih menarik minat masyarakat untuk bertanam kakao. Walaupun mempunyai lahan yang tidak terlalu luas, ia meyakinkan usaha ini prospeknya masih cukup bagus. Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, kakao juga merupakan salah satu komiditas ekspor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar